Sabtu, 30 Desember 2017

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Keluarga dari Segi Pendidikan

Nama: Agata Christiana Anggraini
NIM: 1504617016
Prodi: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Dosen: Dra. Uswatun Hasanah, M.Si



Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Keluarga dari Segi Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Menurut ahli Hasibuan sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Keluarga merupakan lingkungan belajar pertama yang diperoleh anak dan akan menjadi tempat meletakkan fondasi yang kuat untuk membentuk karakter pada saat dewasa. Pendidikan yang diberikan dalam keluarga akan mencerminkan bagaimana perilaku anak dalam menghadapi persoalan kehidupan kelak.

Pentingnya pendidikan di dalam suatu keluarga menjadi salah satu kebutuhan kognitif di keluarga itu sendiri. Berbicara mengenai pendidikan, menurut saya tidak terlepas dari tiga fondasi utama yang membentuk individu dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu untuk memanusiakan manusia. Fondasi ini memiliki peran yang kuat dan memegang fungsi yang saling mendukung satu dengan lainnya. Fondasi pertama adalah sekolah. Sekolah cenderung menjadi satu-satunya tumpuan orangtua dalam mendidik seorang anak untuk menjadi lebih baik. Bahkan terkadang, sekolah dianggap seperti sebuah “bengkel”, masuk dalam keadaan rusak dan keluar dalam keadaan baik atau normal. Hal ini cenderung tendensius, terkadang keseimbangan antara pendidikan yang diberlakukan di sekolah dan di luar sekolah menjadi bias dan bahkan tidak sepadan. Fondasi kedua adalah lingkungan, yang di dalamnya termasuk tempat bermain dan juga tempat beribadah. Tempat beribadah memegang peranan penting dalam upaya pembentukan individu. Ini tidak terlepas dari bagaimana secara spiritual pembimbingan rohani kepada individu terus digerakkan serta mengajarkan anak mengenal Sang Pencipta. Fondasi ketiga yang menjadi pendukung keberhasilan pendidikan yang ditanamkan pada seorang anak adalah keluarga. Keluarga menjadi sebuah tempat yang di dalamya seorang dapat berekspresi serta tidak jarang mendapat pengetahuan baru yang terkadang tidak didapatkan di sekolah, tempat beribadah atau teman bermain anak.

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia telah melakukan beberapa usaha pendidikan dalam rangka mendidik anak-anaknya meskipun dengan cara yang sangat sederhana. Pada dasarnya, tujuan pendidikan adalah mengembangkan sebuah bakat dan kemampuan seseorang baik yang masih anak-anak maupun yang telah dewasa sedemikian rupa hingga perkembangan tadi mencapai tingkat optimum ini mendasari kemampuan manusia untuk hidup dan bertahan dalam masyarakat secara terhormat. Selain itu, manusia saling berinteraksi untuk memenuhi kepentingan hidupnya. Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu masalah setiap individu dari dahulu, sekarang, dan masa yang akan datang.
Keluarga merupakan lingkungan paling utama untuk menentukan masa depan anak, demikian pula karakter anak yang baik dimulai dari keluarga (Megawangi, 2009: 44). Keluarga sebagai struktur terkecil masyarakat menjadi kunci awal dalam pembentukan nilai karakter bangsa (Saleh, 2012: 10-11). Oleh karena itu pendidikan karakter harus ada integrasi pendekatan di antara empat utama pendidikan, yaitu keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat (termasuk di dalamnya institusi keagamaan) dan negara (Koesoema, 2015: 182).

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti, dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.
Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan keterampilan, dan pendidikan kesosialan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal setelah lembaga pendidikan informal (keluarga). Tugas dan tanggung jawab sekolah adalah mengusahakan kecerdasan pikiran dan pemberian berbagai ilmu pengetahuan.

Perlunya pendidikan di dalam keluarga menjadi sebuah tantangan yang besar bagi orangtua di zaman yang serba modern ini. Tanpa disadari dengan perlahan peran keluarga terlebih orangtua seakan tergantikan oleh berbagai fasilitas serta para pembantu rumah tangga yang cenderung belum terdidik. Sedini mungkin keluarga diharapkan bisa memberikan pendidikan yang kritis yaitu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anak.
Terlebih menjadikan keluarga sebagai sebuah wadah yang di dalamnya ada cinta kasih dan kenyamanan bagi anak. Selain itu, karakter luhur dan nilai-nilai dasar di dalam kehidupan sedang dibentuk juga di dalam keluarga. Diharapkan dengan terjalinnya hubungan yang harmonis dalam keluarga dan terjaganya perilaku yang baik terhadap anak dapat menjadikan anak memiliki nilai dan karakter atau pribadi yang baik.


Daftar Pustaka

Hasanah, Uswatun. (2011). Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Illmu Kesejahteraan Keluarga. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Keluarga dari Segi Pendidikan

Nama: Agata Christiana Anggraini NIM: 1504617016 Prodi: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Dosen: Dra. Uswatun Hasanah, M.Si ...